Hutan mangrove merupakan hutan yang tumbuh pada daerah pasang surut terutama di tepi pantai yang terlindung, laguna, dan muara sungai. Hutan mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup, di antaranya adalah sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus laut yang mengikis daratan pantai. Abrasi pantai merupakan salah satu masalah yang paling mengancam kondisi pesisir sehingga dapat merusak kawasan tambak dan persawahan masyarakat. Masalah abrasi pantai di wilayah pesisir Kota Semarang akhir-akhir ini cenderung meningkat di berbagai daerah di antaranya di wilayah Kecamatan Tugu. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak abrasi di pesisir pantai adalah dengan melakukan penanaman tumbuhan mangrove.

Pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu, tim Pengabdian Masyarakat Teknik Geologi UNDIP melalukan penanaman 500 bibit mangrove di pantai sekitar kawasan mangrove Desa Tapak, Kecamatan Tugurejo, Kota Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk turut serta mengambil peran dalam menjaga ekosistem pantai dari ancamann bahaya abrasi.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bekerja sama dengan pengelola kawasan ekowisata mangrove Tapak yang membantu menyediakan bibit mangrove dan sarana transportasi menuju lokasi penanaman. Peserta yang terlibat dalam proses penanaman bibit mangrove terdiri dari tim dosen berjumlah 7 orang dan 17 mahasiswa aktif. Dalam kegiatan tersebut, peserta tidak hanya melakukan penanaman bibit, namun juga diberi pengetahuan oleh pengelola mengenai jenis tanaman yang akan ditanam serta fungsinya dalam mengurasi dampak abrasi pantai. Seluruh peserta tampak antusias dan banyak bertanya mengenai pentingnya menanam mangrove.

Manfaat kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah membantu pelestarian kawasan hutan mangrove yang berfungsi sebagai pelindung daerah pesisir dari bencana abrasi, serta untuk menumbuhkan kesadaran terhadap kondisi lingkungan daerah pesisir dan turut berkontribusi menanggulangi permasalahan lingkungan yang ada.

–AK–