Percepatan pemanfaatan energi panasbumi di Indonesia membutuhkan berbagai strategi agar tercapai target kapasitas terpasang sebesar 3,3 GW pada tahun 2030. Salah satu kebutuhan untu mewujudkannya adalah tersedianya tenaga ahli yang saat ini masih terbatas. Direktorat Panas Bumi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengimplementasikan transfer knowledge yang menyasar berbagai universitas di Indonesia. Melalui program Geothermal Goes To Campus, kegiatan ini menjembatani transfer ilmu seputar pemanfaatan energi geotermal dari institusi pemerintah dan perusahaan kepada mahasiswa berbagai disiplin ilmu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman dan minat mahasiswa menjadi calon-calon tenaga ahli di masa depan.
Pada Selasa, 7 November 2023 program tersebut kembali diadakan di Departemen Teknik Geologi Universitas Diponegoro sebagaimana yang telah dilaksanakan rutin dalam 5 tahun terakhir. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Teater Gedung Dekanat Fakultas Teknik Undip dengan 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Teknik Geologi.
Acara dibuka dengan sambutan mengenai kondisi pengembangan energi panasbumi di Indonesia oleh Bapak Harris selaku Direktur Panas Bumi. Beliau mengatakan bahwa Indonesia berencana mejadi negara dengan kapasitas terpasang energi panasbumi terbesar di dunia pada 2030. Potensi yang ada saat ini baru dimanfaatkan sebesar 10%, sehingga masih butuh modal dan sumber daya manusia yang masif. Selanjutnya sambutan dari Prof. Dr.rer.nat. Thomas Triadi Putranto, ST, M.Eng selaku ketua departemen memberikan harapan bahwa pendidikan terkait panasbumi makin diminati di Indonesia. Hal tersebut sudah selayaknya terus dikembangkan mengingat perlunya pengembangan energi baru terbarukan di negara ini. Dengan demikian, salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dapat terwujud.
Memasuki sesi materi yang pertama, Bapak Mustika Delimantoro dari Dirjen Panas Bumi menjelaskan kepada peserta mengenai “Kebijakan di Bidang Panas Bumi”. Pengembangan energi panasbumi suatu lapangan memerlukan waktu yang panjang minimal 7 tahun mulai dari eksplorasi hingga produksi. Materi kedua berjudul “Tahap Pengembangan Lapangan Panasbumi” disampaikan oleh Ayu Gracia Ade Sumartha dari PT Geo Dipa Energi. Tenaga geologi dibutuhkan di semua tahap pengembangan mulai dari studi pendahuluan, eksplorasi dan pengeboran, studi kelayakan, serta eksploitasi dan pemanfaatan. Diskusi bersama narasumber dimoderatori oleh Ibu Vanadia Martadiastuti, ST, M.Eng. sebagai dosen pengajar geotermal di Teknik Geologi Undip.
Selain materi yang membuka wawasan, pihak panitia mengajak para peserta turut berpartisipasi dalam kuis yang berhadiah doorprize menarik. Acara ditutup dengan harapan kelanjutan kegiatan di tahun depan dengan antusiasme yang tak kalah tinggi dari peserta.

Flyer Kegiatan GGTC 2023